Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

MIRA RISTY MASYITA -- it's my full name. But you can call me Cita. I born on 9 October 1998 at Semarang. Now I live at Cilacap. I just wanna be author. And it is about my life. Thank's.

BAB I - Perbedaan Itu Sangat Terlihat

Seperti biasa mentari tak pernah lupa tampil tersenyum di ufuk timur. Aku suka sekali semburat yang menari di atas awan seperti saat ini. Jendela kamarku telah menyiapkan tempat yang sangat cocok untuk menyaksikan hal itu, Genie, itu nama aku. Tapi kebanyakan orang sih manggil aku Gen. "Halo peri mungilku sayang" Haaah, suara dia lagi, dia yang selalu memanggilku seperti itu. Sebenernya aku bener-bener ngga suka dipanggil seperti itu. Satu hal yang harus kalian tau, sekarang aku udah kelas 2 SMA, udah ga cocok dipanggil mungil lagi. Dan katang 'sayang' nya itu loh, membuat bulu kudukku berdiri. Ya....Marvel memang pacar aku, tapi itu secara status. Ini emang sudah tradisi di sekolah gue, gue adalah ketua MPK, dan Marvel adalah ketua OSIS. Dan menurut sejarah, ketika ketua dari organisasi ini berbeda jenis kelamin mereka "harus" berpasangan. Tradisi ini emang aneh dan aku bener-bener ga suka.

"Tumben amat lo muncul, ngga sibuk?" Tanyaku cuek. "Engga, hari ini ada acara ngga? Aku mau bawa kamu ke suatu tempat" Hmm..... biasanya dia selalu ngajak aku ke bukit rahasia kita. Dan itu rahasia, ga ada yang tau dimana tempat itu. Aku juga bingung darimana dia tau tempat itu.

Tepat pukul 7 malam, aku sudah siap dengan semua gayaku. Celana jeans, kaos, rompi, dan sebuah tas kecil. Bunyi bel rumah mengacaukan hayalanku ketika berkaca. Sepertinya itu Marvel, dan benar saja dia. Dengan gayanya yang menggunakan kemeja rapih, jam tangan formal, dan parfum bapak-bapak kantor. Sungguh kita sangat jauh berbeda, begitu masa baktiku selesai aku ingin cepat-cepat lepas dari makhluk ini.

Dan seperti biasa perjalanan kami selalu hambar dan hening. Ya memang sih dia bawanya mobil, setidaknya lebih baik daripada motor. Dan di mobilnya memang ada musik, tapi musik yang kita sukai sungguh berbeda! kenapa dia tidak menyetel lagu Paramore, Avril Lavigne, atau Maroon5? Kenapa dia lebih memilih lagu yang bener-bener melancoly dan aku ga tau ini lagunya siapa. Perbedaan yang bener-bener membuat aku jenuh dengan pria ini. "Malam ini kamu dandan seperti biasa, ini kan hari special?" Mulai Marvel dengan obrolan anehnya. Malam special apanya? Dia tidak membawaku ke suana special malam ini. "Kamu tau gayaku kan?" Jwabku singkat.

Ketika sampai di tempat biasa kami kencan, aku merasakan ada yang berbeda. Biasanya selalu ada meja dan dua kursi beserta makanan. Tapi sekarang? Dimana semuanya? Marvel sikapnya semakin aneh. Aku takut dia akan melakukan sesuatu, tak bisa kuayangkan. Begitu dia memegang tanganku langsung saja aku berkuda-kuda ala pencak silat, yang sebenernya sih aku ga bisa sama sekali hehe. Mrvel terkejut dan tertawa kecil, "Hahaha, lo kenapa sih peri mungilku? dipegang tangannya kok langsung gitu, malem ini sengaja dia ga dinner, sebenernya aku cuman mau ngomong satu hal" Ya ampuuunn, ini cowo maunya apa sih? pingin banget gue maki "Dasar freak lo! bego aneh! Mau ngomon aja pake ke sini, satu hal pula" tapi itu ga aku lakuin, itu cuman di dalem batin aja. Setelah cukup menata emosiku, dan aku tidak berkata sedikit pun padanya. "Besok malem kamu jangan ada acara ya? Mamiku mau kenal sama kamu" Haaahh? Ya Tuhaan bencana apa lagi ini? Kenapa dia jadi serius gitu sih. Dan satu hal yang aku takut, aku ga punya gaun! Harus gimana nih aku, "Jangan lupa dandan yang cantik ya sayang". Itu kalimat yang yang mengakhiri semua mimpi burukku. Aku harus bagaimana? Apakah aku harus berdandan sopan di depan ibu pacarku yang aku sama sekali ga cinta?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Begini Saja

Hello! Selamat pagi! (buat yang baca pagi-pagi). Selamat siang! (buat yang baca siang-siang). Selamat sore! (buat yang baca sore-sore). Selamat malam! (buat yang baca malam-malam). Dan selamat tidur! (buat yang mau tidur, eh tunggu dulu kapan bacanya dong?). Udah lama nih ga nulis, lama banget tepatnya. terakhir nulis di buku hadiah ulang taunnya Nabila (doi adalah temen gue). Setelah gue melewati masa dimana gue harus nahan beol selama 2 jam selama 4 hari (baca : UN), gue ngerasa bebas. Bebas banget. Sumpah gue ngerasa bebas. Gue bebas woy! DEMI TUU..HAAAANNN!

Ngomong-ngomong tentang "Demi Tuhan" gue jadi inget Arya Wiguna. Kalo inget Arya Wiguna, gue jadi inget.....inget guru fisika gue! Ya sebenernya sih ga mirip, beda jauh malah. Doi ga pernah bilang demi tuhan, doi ga pernah tereak-tereak di depan media, doi ga pernah terkenal, doi ga pernah jadi murid eyang......tunggu dulu hipotesa gue mengatakan doi adalah cucu eyang Subur. Siapa sangka? Kalo emang beneran, pantes aja dia kaya gitu. Guru fisika yang gue omongin laki-laki, pendek, nyebelin, dan lebih spesifik dia brewokan. Sumpah jijik banget gue! Cerita ngga ya? Ntar kalo cerita dia baca gimana? Aduh bahaya, bisa diterkam gue. Yang pasti dia itu suka melet-melet gitu. Masa iya lagi ngajar terus melet-melet? ILFIIILLLL!! Bukan cuman itu, dia itu di lehernya banyak banget kutilnya! (buat yang penasaran, perhatiin aja lehernya doi), Aduh sumpah deh demi apa ini gue nulis pengen muntah! Dan ketika lo salim, tangannya bro! Basah, empuk, lengket gimana gitu......Eh tunggu, barusan itu gue termasuk nyeritain dia bukan sih?

Saking lamanya ga nulis, gue jadi inget kalo gue udah mau lulus aja (kelamaan ga nulis sama mau lulus nyambung ga sih?). Oh iya, ujian praktek kemaren berjalan lancar, tapi.....persiapannya yang ga lancar. Hal itu terjadi pada bidang Bahasa Indonesia. Kalian tau disuruh ngapain? Pidato men! Dan gue waktu mau bikin itu pidato udah malem banget, ya sekitar jam 07.00 an lah (itu malem kan ya?). Mana udah pusing, idung mampet, ngantuk, harus bikin draft pidato lagi. Mimpi apa gue semalem? Oh iya gue mimpi konser bareng Taylor Swift, keren banget loh! Pokoknya kalian harus nonton. Eh ngomong apa sih gue, balik ke cerita. Nah dalam keadaan gue yang tidak memungkinkan seperti tadi, tetep gue paksain buat nulis. Mau tau draftnya? Chek it out!

"Ass. Wr. Wb.

(bagian pembuka masih waras)

(isi : pendahuluan waras, isi, nah di sini semua berasal)
Untuk itu marilah kita perjuangkan bangsa kita dengan bakat-bakat kita! Ingat pribahasa "Sambil menyelam minum air" iya itu periahasa yang sangat dikenal oleh kita. Tetapi jika kita minum panadol tanpa air, itu adalah bakat yang sesungguhnya.Kenapa kita harus minum air? Minum panadol tanpa air itu kan suatu kelebihan tersendiri ya kan?

(penutup gagal total, lo udah bisa bayangin sendiri kan gimana caranya menutup pidato panadol ini)"

Sumpah ironis banget gue, dan gue baru nyadar pas pogy-pogy! *sambilngemutpogy-pogy* Random banget deh, gue ngakak sendiri.

Dan pada saat ini gue ga tau harus nulis apa, pokoknya life is never flat!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS